Jumat, 16 November 2012


Penguasaan Metode Penyampaian Materi


Lebih Penting dari Sekedar Menguasai Materi 


Dalam proses belajar mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), ustadz menempati posisi urgen bahkan penentu berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar. Sekalipun proses pembelajaran telah menggunakan berbagai model pendekatan dan metode yang lebih memberi peluang santri aktif, kedudukan dan peran ustadz tetap penting dan menentukan.
Dalam sebuah ungkapan bahasa Arab dinyatakan,

“Ath-thoriqotu ahammu minal maadah, wal mudarrisu ahammu min kulli syai’ “

(Metode atau cara pembelajaran lebih penting daripada materi pembelajaran, dan guru/ustadz lebih penting dari segalanya).

Ungkapan ini mengandung makna bahwa seorang ustadz harus menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan. Lebih baik dari itu, penguasaan metode pembelajaran oleh seorang ustadz memiliki arti lebih penting lagi dan menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran daripada hanya penguasaan materi. Karena bisa jadi ada sesorang yang lancar dan fasih bacaan al-Qur'annya, dia bingung saat mengajar kepada para santrinya, sehingga santri tidak bisa sehebat ustadznya.

Di atas itu semua, posisi dan peran ustadz jauh lebih penting dan menentukan atas segalanya. Materi, metode, media, dan sumber pembelajaran, semuanya menjadi tidak bermakna apabila ustadz tidak mampu memerankan tugasnya dengan baik. Ustadz merupakan ujung tombak sekaligus dirigen yang berperan memimpin “pertunjukan orkestra pembelajaran di TPQ”.

Melihat betapa pentingnya peran ustadz dalam TPQ, maka kualitas sumber daya manusia yang unggul dari seorang ustadz mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kompetensi ustadz wajib dimiliki.

Dari Latar belakang seperti itulah, Rumah Tartil terketuk untuk sedikit memberikan sumbangsih pemikiran yang berkaitan dengan metodologi pengajaran al-Qur'an untuk para calon ustadz-ah, dengan harapan mereka bukan hanya berbekal menguasai pembacaan al-Qur'an, namun juga mengusai cara mengajarkan al-Qur'an dengan baik dan menyenangkan para santri.

Ustadz berkualitas, yakinlah santrinya juga akan berkualitas...

Senin, 29 Oktober 2012

Dunia Taman Pendidikan Al-Qur'an dan Permasalahannya

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) merupakan tempat pembelajaran Al-Qur'an untuk anak-anak. Biasanya  anak mampu menerima pelajaran  TPQ dan mau istiqomah berangkat 'ngaji" setiap hari jika sudah berumur 3,5 tahun ke atas.

TPQ memiliki banyak kelebihan dibandingkan jika anak diajari al-Qur'an dengan cara privat di rumah, di antaranya adalah :

1. Anak mudah bersosialisasi, mandiri dan siap berkompetisi dengan santri lainnya.
2. Model kenaikan ke jilid atau materi selanjutnya akan benar-benar terkontrol karena melalui tahap ujian oleh kepala sekolah/ Tim penguji.
3. Sistem klasikal di TPQ akan semakin membuat anak bersemangat untuk segera naik ke kelas berikutnya, sehingga anak termotivasi untuk belajar di rumah.
4. Bukan hanya membaca, menulis arab, bernyanyi, bertepuk, mengusai hafalan dan praktek sholat  juga merupakan materi penting yang akan efektif jika diajarkan bersama-sama.
5. Setelah purna ngaji, Santri akan diwisuda bersama santri lainnya.

Dalam TPQ ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1. Jam masuk dan pulang yang on time
2. Harus ada ustad/ustadzah yang siaga, jika ijin harus ada permintaan ijin ke pengelola, sehingga akan dicarikan gantinya.
3. Ada pengelola yang stand by di kantor untuk melayani pendaftaran dan informasi TPQ
4. Ada Tim Penguji Kenaikan Jilid, yang terdiri dari penguji per jilid, dan penguji materi hafalan do'a harian, praktek sholat dan surat-surat pendek.
5. Ada tim pengawas kelas, yakni kesiswaan yang bertugas mengkondisikan santri selama KBM.
6.  Ada buku prestasi santri untuk mengontrol kenaikan halaman setiap jilid
7. Ada evaluasi oleh kepala TPQ untuk ustadz agar permasalahan di setiap kelas teratasi, di samping itu ada tadarus al-Qur'an untuk ustadz agar kualitas bacaan terkontrol.
8. Tempat KBM yang sesuai dengan umur santri.
9. Pembekalan untuk ustadz dalam menangani santri bermasalah, santri lambat menerima pelajaran dll.
10. Semua Ustadz harus benar-benar sudah menguasai metodologi pengajaran TPQ.

By : Ahmad Mubarok M.Hum

Selasa, 10 Februari 2009

DOA RIZKI BAROKAH, TERBEBAS UTANG, KHUSNUL KHOTIMAH

Doa mohon rizki barokah
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ رِزْقًا حَلَالًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَرِزْقًا كَثِيْرًا وَرِزْقًا مُبَارَكًا
Alloohumma innii as aluka rizqon halaalan wa rizqon toyyiban wa rizqon waasi’an katsiiron warizqon mubaarokan
Ya Allah saya mohon padamu rizqi yang halal, baik, luas, banyak serta yang barokah
Doa mohon umur panjang & amal baik
اللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمُرَنَا وَأَحْسِنْ عَمَلَنَا وَصَحِّحْ جَسَدَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
Alloohumma towwil ‘umuronaa wa ahsin ‘amalanaa wa sohhih jasadana wa tawaffanaa ma’al abroor
Ya Alloh panjangkanlah umur kami, dan bagusakan amal kami, dan sehatkan badan kami, dan wafatkan kami beserta orang-orang yang lurus
Doa mohon terhindar dari sifat malas, pikun, dosa dan hutang
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Alloohumma innii a’udzubika minal kasali wal haromi wal ma’tsami wal maghromi
Ya Alloh aku mohon padamu perlindungan dari sifat malas, pikun, dosa dan hutang
Doa mohon khusnul khotimah
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سُوْءِ الْخَاتِمَةِ
Alloohumma innii as aluka bihusnil khootimah wa na’uudzubika min suu il khotimah
Ya Alloh aku mohon padamu akhir yang baik, dan aku minta perlindungan padamu dari akhir yang tidak baik

METODE MENGAJAR AL-QUR'AN YANBU'A

CARA MENGAJAR AL QUR'AN
DENGAN THORIQOH/METODE YANBU’A *

Untuk bisa membaca Al Qur'an dengan benar ada beberapa thoriqoh / metode, yang diantaranya adalah dengan menggunakan Thoriqoh Yanbu’a. Yanbu’a adalah sarana untuk belajar membaca, menulis dan menghafal Al-Qur'an dengan sistimatis dan praktis

A. Sejarah timbulnya YANBU'A
Timbulnya YANBU’A adalah dari usulan dan dorongan Alumni Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an, supaya mereka selalu ada hubungan dengan pondok di samping usulan dari masyarakat luas juga dari Lembaga Pendidikan Ma'arif serta Muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara.
Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap cukup metode yang sudah ada, tapi karena desakan yang terus menerus dan memang dipandang perlu, terutama untuk menjalin keakraban antara Alumni dengan Pondok serta untuk menjaga dan memelihara keseragaman bacaan maka dengan tawakkal dan memohon pertolongan kepada Allah tersusun kitab YANBU'A yang meliputi Thoriqoh Baca-Tulis dan Menghafal Al Qur'an.

B. Tujuan
1. Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bisa membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar.
2. Nasyrul Ilmi (Menyebarluaskan Ilmu) khususnya Ilmu Al-Qur'an.
3. Memasyarakatkan Al-Qur'an dengan Rosm Utsmaniy.
4. Untuk membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang.
5. Mengajak selalu mendarus Al-Qur'an dan musyafahah Al-Qur'an sampai khatam.
Dan perlu diingat bahwa YANBU'A adalah sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan bukan sebagai tujuan.

C. Kelebihan Yanbu'a
Di antara kelebihan Yanbu’a adalah
1. Tulisan disesuaikan dengan Rosm Utsmaniy
2. Contoh-contoh huruf yang sudah dirangkai semuanya dari Al-Qur'an.
3. Tanda-tanda baca dan waqof diarahkan kepada tanda-tanda yang sekarang digunakan di dalam Al-Qur'an yang diterbitkan di Negara-negara Islam dan Timur Tengah. Yaitu tanda-tanda yang dirumuskan oleh ulama' salaf.
4. Ada tambahan tanda-tanda baca yang untuk memudahkan.

D. Siapa yang boleh menggunakan dan mengajarkan Yanbu"a ?

1. Yang boleh menggunakan Yanbu’a adalah semua ummat yang ingin bisa membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar.
2. Yang bisa mengajar Yanbu'a adalah orang yang sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan lancar dan benar. Adapun AlQur'an hanya bisa diajarkan oleh orang yang sudah Musyafahah Al Qur'an kepada Ahlil Qur'an.


E. Cara Mengajar Yanbu’a
1. Guru menyampaikan salam sebelum kalam dan jangan salam sebelum murid tenang.
2. Guru membacakan Chadlroh (hal. 46 Juz 1) kemudian murid membaca Fatichah dan do'a pembuka.
3. Guru berusaha supaya anak aktiv serta mandiri / CBSA (Cara Belajar Santri Aktiv)
4. Guru jangan menuntun bacaan murid tetapi membimbing dengan cara:
a) Menerangkan pokok pelajaran (yang bergaris bawah)
b) Memberi contoh yang benar.
c) Menyimak bacaan murid dengan sabar, teliti dan tegas.
d) Menegur bacaan yang salah dengan isyarat, ketukan dls. dan bila sudah tidak bisa baru ditunjukkan yang betul.
e) Bila anak sudah lancar dan benar guru menaikkan halaman I sampai dengan beberapa halaman, menurut kemampuan murid.
f) Bila anak belum lancar dan benar atau masih banyak kesalahan jangan dinaikkan dan harus mengulang.
g) Waktu belajar 60 - 75 menit dan dibagi menjadi tiga bagian :

1. 15-20 menit untuk membaca do'a, Absensi, menerangkan pokok pelajaran atau membaca secara klasikal.
2. 30-40 menit untuk mengajar secara individu / menyimak anak satu persatu, Yang tidak / belum maju supaya menulis
3. 10-15 menit memberi pelajaran tambahan (seperti : Fasholatan, Do'a, dls) nasihat dan do'a penutup.

Setiap halaman kebanyakan terdiri dari empat kotak :
1. Kotak I : Materi pelajaran utama, keterangannya diawali dengan tanda titik
2. Kotak II: Materi pelajaran tambahan, keterangannya diawali dengan tanda segitiga
3. Kotak III: Materi pelajaran menulis, keterangannya diawali dengan tanda segi empat
4. Kotak IV : Tempat keterangan

# Kotak II ikut dibaca oleh murid, bila perlu diterangkan
# Kotak III untuk belajar menulis, bila perlu diterangkan (Tidak ikut dibaca)

Lokal yang ideal untuk TPQ adalah 2 1/2 x 3 1/2 m, jumlah murid 15 anak untuk juz 1 dan 2, untuk juz 3 ke atas 20 anak.

Hal. 13 Kotak III Mulai belajar Pegon yaitu : menulis bahasa Jawa/Indonesia dengan huruf Arab. Pegon ada dua : Pegon Jawa dan Pegon Melayu (Arab Melayu). Semestinya Pegon tidak ada charokat, charokat diganti dengan huruf. Fatchah diganti dengan Alif, Kasroh diganti Ya' dan Dlommah diganti Waw. Belajar menulisnya mengganti charokat.

VIII. PENUTUP
Kami mengharap sesuai pembekalan, kita semua menjadi lebih semangat mengaji Al Qur'an kepada guru ahlil Qur'an, dapat memperbaiki bacan dan tak jemu - jemu mentadarus Al Qur'an.
Demikianlah sekedar sumbangan pikiran yang mampu kami sajikan dan kami yakin pasti terdapat kekurangan, kesalahan dan materi masih perlu disempumakan. Untuk itu kami mohon maaf atas kemampuan kami yang sangat terbatas ini.
Akhirnya, semoga tulisan yang sangat sederhana dan simpel ini ada barokah dan manfaatnya. Wallahu A’lam,


Kudus. 23 Svawwal 1427 H
15 Nopember 2006 M











*Makalah ini disampaikan kepada Para Calon Tutor Al Qur'an di STAIN Kudus
Oleh Pengasuh PonPes Tahfidzul Qur’an “Yanbu’a” Kudus.